Friday 4 December 2015

Jenis-Jenis Dhomir (Kata Ganti)

Jenis-Jenis Dhomir (Kata Ganti)

Dhomir artinya kata ganti, yaitu kata yang digunakan untuk mengganti nama, seseorang, atau sesuatu agar tidak terjadi pengulangan kata yang sama. Ada 3 jenis dhomir dalam bahasa Arab, yaitu
  • dhomir munfashil, 
  • dhomir muttashil dan 
  • dhomir mustatir.

1.  Dhomir Munfashil (ضمير منفصل)
Dhomir munfashil adalah dhomir yang berdiri sendiri dan penulisannya tidak bersambung dengan kata lain. Dhomir munfashil ada 12 atau 14 (dengan pengulangan antumaa+humaa) yaitu:
  • Anaa (أنا) : Saya (laki-laki dan perempuan sama saja)
  • Nahnu (نحن) : kami, kita (laki-laki dan perempuan)
  • Anta (أنت) : kamu, engkau, anda (laki-laki)
  • Anti (أنت) : kamu (perempuan)
  • Antumaa (أنتما) : kalian berdua (laki-laki atau perempuan)
  • Antum (أنتم) : kalian (laki-laki, 3 orang atau lebih)
  • Antunna (أنتن) : kalian (perempuan,3 orang atau lebih)
  • huwa (هو) : dia (laki-laki, mahluk berakal maupun tidak berakal)
  • hiya (هي) : dia (perempuan, mahluk berakal maupun tidak berakal )
  • humaa (هما) : mereka berdua (laki-laki atau perempuan)
  • hum (هم) : mereka (laki-laki, 3 orang atau lebih)
  • hunna (هن) : mereka (perempuan,3 orang atau lebih).
Contoh penggunaan dhomir munfashil dalam kalimat :
  • هو طالِبٌ (huwa thoolibun)  :  Dia (laki-laki) seorang pelajar.
  • أنْتَ نشيطٌ (anta nasyiithun)  :  Kamu (laki-laki) rajin.
  • هي مُدَرِّسَةٌ (hiya mudarrisatun)  :  Dia (pr) seorang guru (wanita).

2.  Dhomir Muttashil (ضمير متصل)
 Dhomir muttashil adalah dhomir yang penulisannya bersambung dengan kata yang lain. Dhomir ini berkedudukan sebagai objek atau menyatakan kepemilikan.

Ada 12 dhomir muttashil atau 14 dengan pengulangan -kumaa dan humaa. Dhomir muttashil yang berfungsi sebagai objek sama persis dengan dhomir yang menyatakan kepemilikan hanya ada satu yg berbeda yaitu pada Anaa (أنا). Objek dari Anaa adalah -nii (ني) sedangkan kepemilikan nya -ii (ي) atau -ya (ي).
  • Dhoroba nii Yaziidun (ضربني يزيد): Yazid memukulku
    - Akhiran -ku memakai -nii karena berkedudukan sebagai objek.
  • haadzaa kitaabii (هذا كتابي) : ini buku ku
    - Akhiran -ku memakai -ii karena menyatakan kepemilikan.
Untuk dhomir selain anaa sama antara kepemilikan dan objek.
  • Nahnu (نحن) : -naa (نا)
    - dhoroba naa Yaziidun (ضربنا يزيد) : Yazid memukul kami
    - haadzaa kitaabu naa (هذا كتابنا) : ini kitab kami
  • Anta (أنت) : -ka (ك)
    - dhoroba ka Zaidun (ضربك زيد) :Yazid memukul mu
    - haadzaa kitaabu ka (هذا كتابك) : ini buku mu
  • Anti (أنت) : -ki (ك)
    -dhoroba ki Zaidun (ضربك زيد) : Zaid memukul mu
    -haadzaa kitaabu ki (هذا كتابك) : ini buku mu
  • huwa (هو) : hu/hi (ه)
    - haadzaa kitaabuhu (هذا كتابه) : ini bukunya
    - fii kitaabihi (في كتابه) : di dalam bukunya Note: memakai -hu jika didahului dhommah atau fathah, memakai -hi jika didahului kasroh.
  • hiya (هي) :haa (ها)
    - haadzaa kitaabuhaa (هذا كتابها)
  • hum (هم): hum,-him (هم)
  • hunna (هن): hunna,-hinna (هن)
  • humaa (هما): humaa (هما)
  • Antum (أنتم): kum (كم)
  • Antunna (أنتن): kunna (كن)
  • Antumaa (أنتما ): kumaa (كما).

3.  Dhomiir Mustatir (ضمير مستتر)
Dhomir mustatir adalah dhomir yang tersembunyi dalam suatu kata kerja / fi'il. Dhomir ini tidak tertulis atau tidak kelihatan tapi bisa diketahui dengan melihat bentuk kata kerjanya.

Contoh:
  • dzahaba (ذهب)  : Dia (lk) telah pergi. Kata kerja ini memiliki pelaku/fail yg tidak tertulis atau tidak kelihatan, namun sudah bisa diketahui dari bentuk kata kerjanya bahwa dhomir pelakunya adalah huwa (هو).
  • dzahabat (ذهبت)  : Dia (pr) telah pergi. Kata kerja ini memiliki pelaku tersembunyi yang taqdirnya adalah hiya (هي).
  • dzahabtu (ذهبتُ)  : Saya telah pergi. Kata kerja ini memiliki pelaku tersembunyi yang taqdirnya adalah anaa (أنا).

No comments:

Post a Comment